2. Wawasan Nusantara
Paham – Paham Kekuasaan
a. Paham Machiavelli
Dalam bukunya tentang politik dengan judul : The Prince Machiavelli
memberikan
pesan tentang cara membentuk kekuatan politik yang besar agar sebuah negara
dapat
berdiri kokoh, di dalam terkandung beberapa kostulat dan cara pandang
bagaimana
memelihara kekuasaan politik menurut Machiavelli , sebuah negara akan
bertahan bila
menerapkan dalil-dalil :
• Pertama, dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan segala cara di
halalkan
• Kedua, untuk menjaga kekuasaan rezim , politik adu domba adalah sah.
• Ketiga, dalam dunia politik ,yang kuat pasti dapat bertahan dan menang.
b. Paham Kaisar Napoleon Bonaparte ( abad XVIII )
Merupakan revilusioner dibidang cara pandang dan pengikut teori Machiavelli
.
Napoleon berpendapat bahwa :
• Perang di masa depan akan merupakan perang total yang mengerahkan
segala
daya upaya dan kekuatan nasional
• Kekutan politik harus di dampingi kekutan logistik dan ekonomi nasional
yang di
dukung sosbud berupa IPTEK sautu bangsa demi untuk membentuk kekutan
hamkam dalam mendukung dan menjajah negara negara Perancis .
O.K.I terjadi invasi militer besar-besaran oleh napoleon ke negara tetangga
dan
akhirnya di rusia ( tetapi menjadi bumerang sehingga Napoleon dibuang di
pulau
Elba )
c. Paham Jenderal Clausewitz.
Bersama dengan era napoleon di rusia hidup jenderal Clausewitz ( diusir
napoleon dari
negaranya hingga ke rusia ) .
Clau sewitz kahirnya bergabung dan menjadi penasehat militer staf umum
tentara
kekaisaran rusia .
Jenderal Clausewit menulis sebuah buku tentang perang yang Vom Kriege
Menurut Clausewit, perang adalah :
Kelanjutan politik dengan cara lain .
Peperangan adalah sah –sah saja dalam memcapai tujuan nasional suatu bangsa
pemikiran tersebut inilah yang membenarkan / menghalalkan Prusia ber
ekspansi
sehingga menimbulkan Perang Dunia I dengan kekalahan dipihak
Prusia (Kekaisaran
Jerman).
Pend. Kewarganegaraan – ATA 07/08 Halaman 2 dari 5d.
Paham Fuerback dan Hegel .
Pada abad XV11 maraknya paham Perdagangan Bebas ( Merchantilism ) merupakan
nenek moyang Liberalisme .
Paham ini berpendapat bahwa :
• Ukuran keberhasilan ekonomi suatu negara adalah seberapa besar surplus
ekonominya terutama terukur dari emas,
Sehingga memicu nafsu konolialisme negara barat
dalam memcari emas ke tempat lain.
Inilah yang memotivasi columbus memcari daerah baru
yaitu Amerika yang di ikuti Magelhen berkeliling dunia.
d. Paham Lenin ( Abad XIX )
Lenin telah memodifikasi ajaran Clausewitz, menurut Lenin, perang ialah :
Kelanjutan
politik secara kekerasan .
Bahkan rekan Lenin yaitu ; Mao zhe dong lebih ekstrim lagi ,yaitu perang
ialah ;
Kelanjutan politik dengan pertumpahan darah .
Sehingga bagi komunis / Leninisme
• Perang bahkan pertumpahan darah atau revolusi di negara lain
diseluruh dunia
adalah sah-sah saja ,yaitu dalam kerangka mengkonomiskan seluruh bangsa di
dunia.
O.K.I selama perang dingin USSR dan RRC berlomba – lomba mengeksport paham
komunis ke seluruh dunia.
f. Paham Lucian W.Pye dan Sidney .
Dalam bukunya : political culture and Political Development, menjelaskan :
• Adanya peranan unsur-unsur subyektif dan psilogis dalam tatanan dinamikan
kehidupan politik suatu bangsa, sehingga kemantapan suatu sistem politik
dinamika hanya dapat dicapai bila berakar pada kebudayaan politik
bangsa . ybs
• Kebudayaan politik akan menjadi pandangan baku dalam melihat
kesejahteraan
sebagai politik, dengan demikian, maka dalam memproyeksikan eksistensi
kebudayaan politik tidak semata-mata di tentukan kondisi-kondisi
obyektiftapi juga
harus menghayati subyektif psikologis sehingga dapat menempatkan
kesadaran
dalam kepribadian bangsa.
Teori – Teori geopolitik
Geopolitik berasal dari kata geo atau bumi, sedangkan politik berarti
kekuatan yang
berdasarkan pada pertimbangan “dasar dalam menentukan alternatif
kebijaksanaan dasar
nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
a. Pandangan ajaran Frederich Ratzel
Pada abad ke 19, untuk pertama kalinya Frederich Ratzel merumuskan tentang
ilmu
bumi politik sebagai hasil penelitian secara ilmiah dan universal
(tidak khusus suatu
negara).
Pokok – pokok ajaran Frederich Ratzel adalah :
• Dalam hal tertentu pertumbuhan negara dapat dianalogikan dengan
pertumbuhan
organisme yang memerlukan ruang lingkup melalui proses :
• Lahir – Tumbuh – Berkembang – survive of life, menyusut dan mati.
• Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik
dalam arti
kekuatan, makin luas potensi ruang tersebut, makin memungkinkan kelompok
politik itu tumbuh.
• Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas
dari
hukum alam, hanya yang unggul yang dapat bertahan terus.
• Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar ketumbuhan dukungan akan
sumber daya alam yang diperlukan.
Pend. Kewarganegaraan – ATA 07/08 Halaman 3 dari 5Ilmu
bumi politik Ratzel menimbulkan : 2 aliran yaitu
1. Kekuatan di darat Ratzel melihat adanya persaingan
antara kedua
2. Kekuatan di laut maka Ratzel mengemukakan pemikiran yang
baru.
Dengan meletakan dasar : supra struktur Geopolitik
Yang meliputi : kekuatan total atau menyeluruhsuatu bangsa harus mampu
mewadahi
pertumbuhannya dihadapkan pada situasi dan kondisi lingkungan geografisnya.
Pemikiran Ratzel menyatakan, bahwa ada keterkaitan antara struktur politik
(kekuatan
politik) dengan geografi disatu pihak, dengan tuntutan perkembangan
atau
pertumbuhan negara yang dianalogikan dengan organisme (kehidupan biologis)
di
satu pihak.
b. Pandangan ajaran Rudolf Kjellen.
Kjellen melanjutkan ajaran Ratzel (Teori Organisme), jika Ratzel negara
“dianalogikan”
sebagai organisme maka Kjellen menyatakan negara adalah suatu organisme yang
dianggap sebagai “Prinsip dasar”
Pokok – pokok ajaran Rudolf Kjellen adalah :
• Negara sebagai satuan biologis, suatu organisme hidup yang juga mempunyai
intelektual.
• Tujuan negara dicapai dengan ruangan yang luas untuk pengembangan
secara
bebas kemampuan rakyatnya.
• Negara merupakan sistem politik atau pemerintahan yang meliputi bidang :
• Geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sospol dan kratopol. (pol.pem)
• Negara tidak harus bergantung dengan sumber pembekalan dari luar
tapi harus
mampu berswasembada dan memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan teknologi
untuk meningkatkan kekuatan nasionalnya.
- Kedalam, mencapai persatuan dan kesatuan yang harmonis
- Keluar, memperoleh batas – batas negara yang lebih baik
c. Pandangan ajaran karl.haushofer.
Pandangan ini berkembang di jerman,kekuasan Adolf Hitler (nasisme)
Jepang ,kekuasaan Hako Ichu (militerisme dan fasisme])
Pokok-pokok ajaran Haushofer (menganut ajaran Kjellen) adalah:
• Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat mengejar
Kekuasaan Imperium Maritim untuk menguasai pengawasan di laut
• Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai:
Eropa,Afrika dan Asia Barat (Jerman dan Itali) serta Jepang di Asia Timur
Raya.
• Geopolitik ialah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal-soal
strategi
perbatasan ,ruang,ruang hidu bangsa dan tekanan-tekanan kekuasaan dan sosial
yang rasial mengharuskan pembagian baru dari kekayaan alam di dunia .
(Geopolitik adalah landasan dari tindakan politik dalam perjuangan
kelangsungan
hidup untuk memdapatkan ruang hidupnya).
d. Pandangan Ajaran Sir Halford Mackinder.
Ahli Geopolitik ini menganut konsep kekuatan ,yaitu: kekuatan di Darat
(wawasan
benua) ,ajarannya adalah:
• Barang siapa dapat menguasai daerah jantung yaitu: Eurasia (Eropa
dan Asia)
akan dapat menguasai pulau dunia yaitu Eropa,Asia,dan Afrika, barang siapa
dapat
menguasai pulau di dunia akhirnya dapat mengusai dunia
e. Pandangan Ajaran Sir Wartel Raleigh dan Alfred Thyer Mahan .
Kedua ahli ini mempunyai gagasan tentang kekuatan di lautan [wawasan Bahari]
• Barang siapa yang mengusai lautan akan mengusai perdangan Mengusai
perdagangan berarti mengusai kekayaan dunia ,sehingga akhirnya
menguasai
Dunia
Pend. Kewarganegaraan – ATA 07/08 Halaman 4 dari 5f.
Pandangan Ajaran W.Mitchel A.Saversky ,Giulio Douhet ,dan John Frederik Charles
Fuller
Keempat ahli mempunyai gagasan tentang kekuatan di udara (wawasan
dirgantara)
• Kekuatan udara mempunyai daya tangkis terhadap ancaman yang dapat di
andalkan dan melumpuhkan kekuatan lawan dengan penghancuran di kandang
lawan itu sendiri agar tidak mampu bergerak menyerang.
f. Pandangan ajaran Nicholas J. Spykman
Ajarannya menghasilkan Teori Daerah Batas (Rimland) yaitu Wawasan
Kombinasi,
menggabungkan kekuatan Darat, Laut & Udara, sesuai dengan keperluan
& kondisi
suatu negara.
Ajaran Wawasan Nasional Indonesi
Ajaran Wawasan Nasional Indonesia Wawasan Nasional Indonesia dibentuik
& dijiwai oleh paham kekuasaan bangsa Indonesia & Geopolitik
bangsa Indonesia. 1. Paham Kekuasaan Bangsa Indonesia Bangsa
Indonesia yang berfalsafah & berideologi Pancasila menganut paham :
tentang perang dan damai berupa, Bangsa Indonesia cinta damai,
akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Dengan demikian Wawasan Nasional
bangsa Indonesia : Tidak mengembangkan ajaran tentang kekuatan & adu
kekuatan, (karena mengandung benih persengketaan & ekspansionisme),
tetapi menyatakan bahwa : ) Idiologi digunakan sebagai landasan idiil
dalam menentukan politik nasional yang dihadapkan pada kondisi & konstelasi
geografis Indonesia dengan segala aspeknya, agar bangsa Indonesia dapat
menjamin kepentingan bangsa & negara,ditengah – tengah perkembangan
dunia. 2. Paham Geopolitik Bangsa Indonesia Pemahaman tentang
negara atau state, Indonesia menganut paham Negara Kepulauan yaitu paham
yang dikembangkan dari Archipelego Concept (Asas Archipelego) yang memang
berbeda dengan pemahaman Archipelego di negara-negara Barat
pada umumnya. Perbedaan yang esensial dari pemahaman ini adalah
: Menurut Paham Barat peranana laut sebagai pemisah pulau, sedang
PahamIndonesia menyatakan laut sebagai penghubung sehingga wilayah
negara sebagai satu kesatuan yang utuh sebagai Satu Tanah Air dan disebut
Negara Kepulauan.
Sumber : http://agusrouf.wordpress.com/2011/04/25/paham-kekuasaan-dan-teori-geopolitik/
Unsur Dasar Wawasan Nusantara
Unsur Dasar Wawasan Nusantara
Konsepsi Wawasan Nusantara terdiri
dari tiga unsur dasar yaitu:
a.Wadah(contour)
adalah wadah
kehidupan masyarakat, bangsa dan negarayang meliputi seluruh wilayah Indonesia
yang memiliki sifat serba nusantaradengan
kekayaan alam dan penduduk serta ragam busaya.
b.Isi(content)
adalah aspirasi
yang berkembang di masyarakat dan cita-citaserta
tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD.
c. Tata Laku
(conduct) adalah hasil interaksi antara wadah dan isi yang terdiridari tata
laku bathiniah dan lahiriah. Tata laku bathiniah mencerminkan jiwa,semangat dan
mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia. Sedangkan, tatalaku lahiriah
tercermin dalam tindakan perbuatan dan perilaku dari bangsaIndonesia, yang kedua tersebut akan
mencerminkan identitas jati diri ataukepribadian
bangsa Indonesia berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan
Asas Wawasan Nusantara
Asas Wawasan Nusantara adalah ketentuan ketentuan atau kaidah-kaidah dasar
yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi
tetap taat dan setianya komponen atau unsur pembentuk bangsa (suku, bangsa,
golongan dll) terhadap kesepakatan atau komitmen bersama.
Jika asas Wawasan Nusantara diabaikan maka berarti cerai berainya bangsa dan
negara Indonesia. Asas Wawasan Nusantara terdiri dari :
• Kepentingan yang sama.
• Keadilan.
• Kejujuran.
• Solidaritas.
• Kerjasama.
• Kesetiaan.
Sumber : http://agusrouf.wordpress.com/2011/04/25/pengertian-wawasan-nusantara-menurut-unsur-landasan-latar-belakang-asas-arah-pandang-kedudukan-serta-fungsi/
Kedudukan Wawasan Nusantara
Kedudukan merupakan ajaran yang
diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan
penyimpangan dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita – cita dan tujuan
nasional.
Wawasan Nusantara dalam paradigma
nasional dapat dilihat dari stratifikasinya sebagai berikut :
- Pancasila sebagai falsafah, ideology bangsa dan dasar
negara berkedudukan sebagai landasan idiil.
- Undang – Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi
negara, berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
- Wawasan Nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan
sebagai landasan Visional.
- Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional,
berkedudukan sebagai landasan konsepsional.
- GBHN sebgai politik dan strategi nasional atau sebagai
kebijaksanaan dasar Nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.