My Fav Song

Jumat, 21 Desember 2012

Makna Dari Sila Ke Empat Pancasila


Makna Dari Sila Ke Empat

Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. Dalam menggunakan hak-haknya ia menyadari perlunya selalu memperhatikan dan mengutamakan kepentingan negara dan kepentingan masyarakat.

Karena mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama, maka pada dasarnya tidak boleh ada suatu kehendak yang dipaksakan kepada pihak lain. Sebalum diambil keputusan yang menyangkut kepentingan bersama terlebih dahulu diadakan musyawarah. Keputusan iusakan secara mufakat. Musyarwarah untuk mencapai mufakat ini, diliputi oleh semangat kekluargaan, yang merupakan ciri khas Bangsa Indonesia.
Manusia Indonesia menghormati dan menjunjung tinggi setiap hasil keputusan musywarah, karena semua pihak yang bersangkutan harus menerimanya dan melaksankannya dengan baik dan tanggung jawab.

Disini kepentingan bersamalah yang diutamakan di atas kepentingan pribadi dan golongan. Pembinaan dalam musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.

Keputusan-keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan, demi kepentingan bersama.

Makna Dari Sila Pertama Pancasila


Makna Dari Sila Pertama Pancasila

Sila pertama dari Pancasila Dasar Negara NKRI adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Kalimat pada sila pertama ini tidak lain menggunakan istilah dalam bahasa Sanskerta ataupun bahasa Pali. Banyak di antara kita yang salah paham mengartikan makna dari sila pertama ini. Baik dari sekolah dasar sampai sekolah menengah umum kita diajarkan bahwa arti dari Ketuhanan Yang Maha Esa adalah Tuhan Yang Satu, atau Tuhan Yang jumlahnya satu. Jika kita membahasnya dalam sudut pandang bahasa Sanskerta ataupun Pali, Ketuhanan Yang Maha Esa bukanlah bermakna Tuhan Yang Satu. Lalu apa makna sebenarnya ? Mari kita bahas satu persatu kata dari kalimat dari sila pertama ini:
Ketuhanan berasal dari kata tuhan yang diberi imbuhan berupa awalan ke- dan akhiran –an. Penggunaan awalan ke- dan akhiran –an pada suatu kata dapat merubah makna dari kata itu dan membentuk makna baru. Penambahan awalan ke – dan akhiran – an dapat memberiperubahan makna menjadi antara lain : mengalami hal…., sifat – sifat …. Contoh kalimat : ia sedang kepanasan. Kata panas diberi imbuhan ke- dan –an maka menjadi kata kepanasan yang bermakna mengalami hal yang panas. Begitu juga dengan kata ketuhanan yang berasal dari kata tuhan yang diberi imbuhan ke- dan –an yang bermakna sifat-sifat tuhan. 

Dengan kata lain Ketuhanan berarti sifat-sifat tuhan atau sifat-sifat yang berhubungan dengan tuhan.
Kata “maha” berasal dari bahasa Sanskerta / Pali yang bisa berarti mulia atau besar (bukan dalam pengertian bentuk). Kata “maha” bukan berarti “sangat”. Jadi adalah salah jika penggunaan kata “maha” dipersandingkan dengan kata seperti besar menjadi maha besar yang berarti sangat besar.
Kata “esa” juga berasal dari bahasa Sanskerta / Pali. Kata “esa” bukan berarti satu atau tunggaldalam jumlah. Kata “esa” berasal dari kata “etad” yang lebih mengacu pada pengertian keberadaan yang mutlak atau mengacu pada kata “ini” (this – Inggris). Sedangkan kata “satu” dalam pengertian jumlah dalam bahasa Sanksertamaupun bahasa Pali adalah kata “eka”. Jika yang dimaksud dalam sila pertama adalah jumlah Tuhan yang satu, maka kata yang seharusnya digunakan adalah “eka”, bukan kata “esa”.
 Dari penjelasan yang telah disampaikan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa arti dari Ketuhanan Yang Maha Esa bukanlah berarti Tuhan Yang Hanya Satu, bukan mengacu pada suatu individual yang kita sebut Tuhan yang jumlahnya satu. Tetapi sesungguhnya, Ketuhanan Yang Maha Esa berarti Sifat-sifat Luhur / Mulia Tuhan yang mutlak harus ada. Jadi yang ditekankan pada sila pertama dari Pancasila ini adalah sifat-sifat luhur / mulia, bukan Tuhannya. Dan apakah sifat-sifat luhur / mulia (sifat-sifat Tuhan) itu ? Sifat-sifat luhur / mulia itu antara lain : cinta kasih, kasih sayang, jujur, rela berkorban, rendah hati, memaafkan, dan sebagainya.

Setelah kita mengetahui hal ini kita dapat melihat bahwa sila pertama dari Pancasila NKRI ternyata begitu dalam dan bermakna luas , tidak membahas apakah Tuhan itu satu atau banyak seperti anggapan kita selama ini, tetapi sesungguhnya sila pertama ini membahas sifat-sifat luhur / mulia yang harus dimiliki oleh segenap bangsa Indonesia. Sila pertama dari Pancasila NKRI ini tidak bersifat arogan dan penuh paksaan bahwa rakyat Indonesia harus beragama yang percaya pada satu Tuhan saja, tetapi membuka diri bagi agama lain yang dianggap percaya pada banyak Tuhan, atau pun sistem kepercayaan lainya, karena yang ditekankan dalam sila pertama Pancasila NKRI ini adalah sifat-sifat luhur / mulia. Dan diharapkan Negara di masa yang akan datang dapat membuka diri bagi keberadaan agama yang juga mengajarkan nilai-nilai luhur dan mulia apa pun jenis kepercayaannya.
Hal-hal yang bersifat esensial begini saja Indonesia masih salah kaprah, gimana mau sejahtera, tak mengherankan betapa akutnya penyakit moral dan psikis Indonesia kita tercinta ini akhir-akhir ini. Dikit-dikit bawa nama agama, dikit-dikit main dalil, hanya dipakai legalitas semu, pencitraan semata. Semoga damai Indonesiaku.


Selasa, 30 Oktober 2012

Sosial Internasional "Konflik Suriah Semakin Brutal"


Konflik Suriah Semakin Brutal

Konflik Suriah semakin brutal sementara negara-negara lain mempersenjatai kedua pihak berseteru sehingga memperluas kesengsaraan dan menimbulkan konsekuensi tidak dikehendaki.

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, Selasa, menyatakan, "Konflik semakin brutal." Ban menyatakan itu dalam Sidang Majelis Umum PBB tentang konflik 17 bulan itu. "Militerisasi yang terus berlangsung dalam koflik itu menimbulkan bahaya besar dan sangat tragis," katanya.

Pejabat PBB dan Barat menuduh Iran memasok senjata ke pasukan pro-pemerintah, sementara Damaskus menuduh Qatar dan Arab Saudi mempersenjatai pemberontak, yang bertujuan menggulingkan Presiden Bashar al-Assad.

"Mereka yang memberikan senjata kepada pihak lainnya hanya menambah kesengsaraan lebih jauh dan risiko akan konsekuesi yang tidak dikehendaki sementara pertempuran meningkat dan meluas," katanya.

Satu tim ahli yang independen Dewan Keamanan PBB yang memantau sanksi-sanksi terhadap Iran mengungkapkan beberapa contoh Iran mengirim senjata-senjata kepada pemerintah Suriah. Amerika Serikat dan Inggris mengatakan mereka memberikan bantuan non-perang kepada pemberontak Suriah seperti peralatan komunikasi tetapi tidak senjata.

"Konflik itu meningkat," kata Ban. Semakin lama berlangsung, akan semakin sulit diatasi.Semakin sulit diatasi akan semakin sulit mencari satu penyelesaian polltik. Tantangan semakin berat adalah membangun kembali negara dan ekonomi."

Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara bulan lalu dengan suara bulat menyetujui stu resolusi tidak mengikat, yang menyatakan "sangat prihatn" atas peningkatan aksi kekerasan di Suriah dan mengecam Dwan Keamanan PBB karena gagal melakukan tindakan keras.

Saat Suriah semakin dekat pada perang saudara, Dewan Keamanan PBB gagal melakukan tindakan keras karena Rusia dan China menghambat tiga resolusi dukungan Barat yang mengecam Bashar dan mengancam sanksi-sanksi. Satu pertemuan Dewan Keamanan PBB, Kamis, mengenai krisis itu gagal mencapai hasil baru.

"Berapa banyak lagi anak-anak akan menghadiri pemakaman orang-orang tua mereka; berapa banyak lagi orang-orang tua akan mwnangis pada pemakaman anak-anak mereka, sebelum semua pihak sepakat untuk menghentikan aksi kekerasan dan pengrusakan? kata Ban.

"Rakyat Surah telah menunggu terlalu lama," katanya. "Dan sekarang seluruh kawasan itu dilanda dinamika yang rumit dari konflik itu."

Penengah baru PBB-Liga Arab, Lakhdar Brahimi, yang mengambil alih peran penengah, Sabtu, menyebut usahanya untuk melakukan perdamaian sebagai "hampir tidak mungkin," juga berpidato secara singkat di  Majelis Umum PBB itu.

"Jumlah korban tewas terus meningkat, kehancuran mencapai tingkat yang parah dan penderitaan meningkat," kata Brahimi.

Diplomat kawakan Aljazair itu menggantikan Kofi Annan sebagai penengah internasional dalam konflk Suriah. Annan menyalahkan Dewan Keamanan menggagalkan usaha enam bulannya untuk mewujudkan perdamaian dan menyebabkan ia memutuskan mengudurkan diri.

Utusan Suriah untuk PBB, Bashar Ja'afari, mengatakan Damaskus "terbuka dan berkomitmen penuh pada misi Brahimi dalam usahanya untuk menghentikan aksi kekerasan dan mencarikan satu solusi politik yang dilakukan rakyat Suriah sendiri bagi kriss itu."

"Saya menyerukan kepada semua negara anggota, terutama yang punya pengaruh langsung... kepada pihak-pihak yang menolak dialog politik dan penghentian aksi kekerasan, Saya menyeru kepada mereka mengikuti langkah-langkah Suriah dan secara serius membantu Lakhdar Brahimi," kata Ja'afari.

Ban menyebut tugas Brahimi sebagai "berat sekali, tetapi bukan tidak dapat diatasi" dan mengatakan ada yang hilang dalam usaha-usaha internasional untuk menghentikan konflik itu adalah "satu kesatuan usaha yang akan memiliki dampak di lapangan."

Iran pekan lalu mengatakan pihaknya akan membentuk satu tim dengan negara-negara Nonblok lainnya untuk mencari solusi-solusi atas krisis itu, sementara AS mengatakan pihaknya akan berpaling pada alternatif-alternatif seperti "Sahabat-Sahabat Suriah" yang menghimpun negara-negara sekutu untuk menekan Bashar setelah Dewan Keamanan gagal bertindak.

PBB mengatakan hampir 20.000 orang tewas dalam konflik itu, yang dipicu satu peberontakan rakyat terhadap Bashar.

Ban mengatakan situasi kemanusiaan "mencekam dan memburuk" dan tanggapan bantuan internasional terbatas akibat kurangnya dana.

Bashar Selasa berjanji akan mengizinkan Palang Merah memperluas operasi kemanusiaannya.PBB mengatakan lebih dari 235.000 pengungsi Suriah terdafar di Irak,Jordania, Lebanon dan Turki, sementara sekitar 1,2 juta orang terlantar di Suriah.


Sosial Regional "Situasi Konflik Myanmar Diklaim Sudah Dapat Dikendalikan"


Situasi Konflik Myanmar Diklaim Sudah Dapat Dikendalikan

Situasi di kotapraja yang dilanda kerusuhan di Negara Bagian Rakhine, Myanmar barat, pada dasarnya telah dapat dikendalikan dan pengamanan ditingkatkan. Tapi, pembakaran terjadi di beberapa daerah meskipun tak ada korban jiwa.

''Sebanyak 119 rumah dan satu gedung di Kotapraja Thandwe, Pauktaw, Kyaukphyu serta Yanbye musnah dilahap api,'' kata sumber.

Berbagai upaya dilancarkan guna mengembalikan kondisi normal di bawah kendali hukum. Peningkatan kondisi di negara bagian tersebut terwujud melalui kerja sama dengan warga setempat, pemerintah lokal, polisi dan Angkatan Bersenjata.

Kerusuhan baru-baru ini terjadi di sembilan daerah yakni Myaebon, Mrauk U, Kyauk Phyu, Minbya, Yathedaung, Kyauktaw, Pauktaw, Thandwe dan Yanbye. Menurut keterangan paling akhir tentang korban jiwa yang dikeluarkan oleh Kementerian Penerangan, sebanyak 67 orang tewas dan 95 orang lagi cedera dalam kerusuhan baru sektarian yang terjadi di tujuh kotapraja dari 21 sampai 25 Oktober.

Negara Bagian Rakhine telah dinyatakan dalam kondisi darurat sejak 10 Juni. Larangan keluar rumah diberlakukan di enam kotapraja --Maungtaw, Buthidaung, Sittway, Thandwe, Kyaukphyu dan Yanbye.

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/10/28/mckyjz-situasi-konflik-myanmar-diklaim-sudah-dapat-dikendalikan

Sosial Nasional "Kemiskinan di Indonesia dan Penanggulangannya"


Kemiskinan di Indonesia dan Penanggulangannya

Beberapa tahun ke belakang, kemiskinan di Indonesia dan penanggulangannya telah menjadi prioritas pembangunan dan menjadi agenda pokok yang mengerahkan berbagai sumber daya pembangunan. Selama itu pula, dinamika kemiskinan dan penanggulangannya di Indonesia juga turut berkembang. Sampai dengan Maret 2012, tingkat kemiskinan telah turun menjadi 11.96 persen (29.13 juta jiwa). Sebelumnya, sampai dengan Maret 2011, tingkat kemiskinan nasional menurun hingga 12,49 persen, dari 13,33 persen pada tahun 2010. Selanjutnya, pada periode September 2011, tingkat kemiskinan menurun lagi menjadi 12,36 persen. “Diharapkan tingkat kemiskinan nasional akan dapat diturunkan lagi pada kisaran 9,5-10,5 persen pada tahun 2013,” ungkap ibu Armida, dalam Konferensi Pers Kementerian PPN/Bappenas, pada hari Senin, (13/8), bertempat di Ruang Serba Guna, Gedung Bappenas. Hal ini, menurut Menteri PPN/ Kepala Bappenas, mencerminkan bahwa pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan jangka pendek sudah berjalan dengan baik.

            Diakui oleh Ibu Armida dalam paparannya, penduduk miskin di Indonesia tersebar tidak merata. Jumlah terbesar dari penduduk miskin sebesar 57,8 persen berada di pulau Jawa. Lalu sebanyak 21 persen di Sumatera, 7,5 persen di Sulawesi, 6,2 persen di Nusa Tenggara, 4,2 persen di Maluku dan Papua dan angka terkecil sebesar 3,4 persen tersebar di Kalimantan. Angka kemiskinan tidak dapat turun dengan signifikan karena inflasi yang dirasakan oleh masyarakat miskin juga tinggi. Kondisi global yang berimbas pada situasi nasional, mendorong kenaikan harga-harga, kenaikan bahan-bahan pokok yang tertinggi di antara kelompok pengeluaran untuk bahan-bahan lainnya. Pengeluaran rumah tangga miskin untuk bahan pokok ini rentan terhadap kenaikan harga pangan. Bahkan pada tahun 2005, meski terjadi pertumbuhan, tetapi dengan poverty basket inflation tercatat sampai dengan 12,78 persen karena adanya kenaikan harga BBM, yang memicu kenaikan harga bahan pokok sehingga berdampak pada kenaikan angka kemiskian. Oleh karenanya, stabilitas harga pangan harus dijaga.Tercatat pada tahun 2006, angka kemiskinan naik dari 15,97 persen menjadi 17,75 persen.

            Selanjutnya, berdasarkan series status kemiskinan selama 4 tahun, terlihat bahwa jumlah penduduk sangat miskin semakin berkurang setiap tahunnya. Hal ini terlihat pada tahun 2010 jumlah penduduk sangat miskin sebesar 4,56 persen turun menjadi 4,37 persen pada tahun 2011. Sebaliknya, penduduk hampir miskin bertambah sebagai akibat adanya penduduk miskin yang keluar dari garis kemiskinan, tetapi masih rentan untuk jatuh lagi ke dalam garis kemiskinan. Tercatat pada tahun 2011, jumlah penduduk hampir miskin sebesar 11,28 persen dari jumlah 9,88 persen pada tahun 2010.

              Ke depan, lanjut Ibu Armida, akan terus diupayakan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan yang lebih berkualitas. Kebijakan tersebut di antaranya peningkatan dampak pencapaian MP3EI dengan menambah kesempatan kerja dan menurunkan angka pengangguran, dan penyiapan MP3KI dengan fokus jangka pendek rekonsolidasi program penangulanggan kemiskinan melaui RAN-PPK. Selain itu, perlu juga dilakukan pengendalikan inflasi daerah sebagai natural protection untuk orang miskin, pelaksanaan program Pro-Rakyat (Klaster 4 Program Penanggulangan Kemiskinan).